Seni
perca (patchwork) sudah ada sejak zaman prasejarah, sejak ditemukannya prasasti
pada zaman pemerintahan Ratu Esi-mem-kev (sekitar tahun 980 BC), kemudian
ditemukan kembali dari dinasti Mesir pertama pada prasasti Pharaoh antara lain
berupa pahatan alas lantai berupa karpet yang dibuat dengan teknik patchwork
Di Amerika, seni Pacthwork sudah ada sejak abad ke 17,
yang diawali dengan munculnya arus perpindahan para penduduk Eropa ke Amerika.
Para imigran yang
bermaksud menetap dan memulai kehidupan baru di Amerika itu sebelumnya tidak pernah
menyangka bahwa suhu di sana amat dingin, mereka pun akhirnya menggunakan sisa-sisa
kain yang ada untuk ditempelkan ke dinding atau dipakai sebagai selimut.
Sejak saat itu jahit perca menjadi kebutuhan
vital untuk melindungi mereka dari hawa dingin.
Pakaian – pakaian bekas yang masih dapat digunakan ,mereka potong dan kemudian disambung dengan potongan-potongan kain yang lain, dan hasil nya mereka gunakan .
Beberapa waktu kemudian
,pada saat kehidupan para imigran tersebut mulai membaik dan tanah mereka membuahkan hasil,
karya jahit perca mulai berubah.
Mereka tidak lagi asal saja menggabungkan dan mengkombinasikan kain kain perca tersebut ,mereka mulai menciptakan pola-pola tertentu hingga hasilnya lebih indah dan menarik.
Seni
perca (patchwork) juga dikenal di
Negara-negara lain misalnya di Italia dengan nama Tranpunto, sedangkan di Jepang dengan nama Sashiko, adapun bangsa Mesir sebagai pemilik pertama tradisi ini
harus puas dengan istilah yang dibuat oleh bangsa Eropa.
Kini jahit perca telah dikenal dimana-mana, banyak orang yang
membuatnya dengan berbagai pola dan bentuk
.
Berbagai pameran mengenai jahit perca ini pun kerap diselenggarakan ,bukan hanya di Amerika tetapi di Jepang dan Eropa.
No comments:
Post a Comment